Ketiga file ini yang ada pada direktori home memiliki arti khusus bagi bash, yaitu menyediakan sebuah cara bagi pengguna untuk mensetup lingkungan user secara otomatis ketika user login dan ketika user memulai shell bash lain, dan memungkinkan user melakukan perintah-perintah ketika user logout.
File bash yang paling penting adalah .bash_profile, yang dibaca dan perintah-perintah yang ada di dalamnya dieksekusi oleh bash setiap kali user login ke sistem.
Berikut ini adalah contoh file .bash_profile:
#.bash_profile
# Get the aliases and functions
if [ -f ~/.bashrc ]; then
. ~/.bashrc
fi
export BASH_ENV=$HOME/.bashrc
Baris-baris ini mendefinisikan lingkungan dasar untuk akun login user. Ketika mengedit .bash_profile user, cukup tambahkan baris-baris baru user di bagian akhir file. Apapun yang user tambahkan ke .bash_profile tidak akan memiliki pengaruh hingga file tersebut dibaca kembali dengan cara logout dan login kembali. Selain itu user juga dapat menggunakan perintah source. Sebagai contoh:
source.bash_profile
Bash membolehkan dua buah sinonim untuk .bash_profile yaitu.bash_login dan .profile. Jika .bash_profile tidak ada dalam home direktori user maka bash akan mencari.bash_login. Jika tidak ada juga, ia akan mencari .profile. .bash_profile dibaca dan dieksekusi hanya oleh shell login. Jika user memulai shell baru dengan mengetikkan bash pada perintah baris, ia akan membaca perintah-perintah dari file .bashrc. Berikut ini adalah contoh file.bashrc:
#.bashrc
# Source global definitions
if [ -r /etc/bashrc ]; then
. /etc/bashrc
fi
.bash_logout dibaca dan dieksekusi setiap shell login keluar. Jika user mengeksekusi beberapa perintah yang menghapus file-file temporer dari akun user atau mencatat berapa lama user telah login ke sistem maka user dapat menempatkan perintah-perintah dalam.bash_logout. Berikut ini adalah contoh
file.bash_logout:
# ~/.bash_logout
Clear
Aliases
Jika user telah cukup lama menggunakan perintah-perintah UNIX mungkin user tahu terdapat banyak perintah dan beberapa dari mereka memiliki nama yang aneh. Terkadang perintah yang sering digunakan memiliki sejumlah option dan argumen yang perlu dimasukkan.
Bash memiliki sebuah fitur yang memungkinkan user mengganti nama perintah atau memungkinkan user mengetikkan sesuatu yang mudah untuk menggantikan banyak pilihan. Fitur tersebut adalah alias. Alias dapat didefinisikan pada perintah baris, dari dalam .bash_profile atau dalam .bashrc user, dengan menggunakan bentuk:
alias nama=perintah
Dengan nama adalah sebuah alias bagi perintah. Jika user mengetikkan nama sebagai perintah, bash akan menggantikan perintah ketika ia mengeksekusinya. Perhatikan bahwa tidak ada spasi pada kedua sisi tanda sama dengan (=). Contoh:
alias dir='ls -F'
Jika user memberikan perintah dir maka akan dieksekusi ls dengan option -F. Berikut ini adalah hal mengenai alias yang penting untuk diingat:
• bash membuat penggantian tekstual terhadap alias. Bayangkan bash memberikan perintah user ke sebuah teks editor dan melakukan "ubah" atau "ganti" sebelum menginterpretasi dan mengeksekusinya.
• alias adalah rekursif, yang berarti mungkin untuk mengaliaskan sebuah alias.
• alias hanya dapat digunakan pada bagian awal string perintah.
• jika user memberikan perintah alias nama tanpa tanda sama dengan (=) dan nilainya, shell akan mencetak nilai alias atau alias name not found jika tidak didefinisikan.
Jika user mengetikkan alias tanpa argumen, akan ditampilkan daftar semua alias yang telah didefinisikan. Perintah unalias nama akan menghapus definisi alias nama. Option Meskipun alias membolehkan user membuat nama yang nyaman bagi perintah-perintah, mereka tidak mengubah perilaku shell.
Untuk mengubahnya dapat digunakan option. Option shell adalah sebuah seting yang berada dalam keadaan "on" atau "off". Perintah dasar yang berkaitan dengan option adalah set -o nama_option dan set +o nama_option. Tanda - menyebabkan sebuah option "on", sementara tanda + membuat sebuah option menjadi "off".
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.