Letusan Gunung Kelud juga merusak 4 seismik atau alat pencatat gempa. Rencananya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geogoli (PVMBG) memasang 1 stasiun seismik.
"Hari ini rencananya kita akan pasang 1 stasiun seismik pengganti 4 stasiun yang rusak," kata Ketua Pos Pengamatan Gunung Api Kelud, Khairul Huda di pos pemantauan, Kediri, Jawa Timur, Minggu (16/2/2014).
Saat ini, timnya sedang melakukan rangkaian persiapan sebelum pemasang stasiun tersebut. Pengaturan alat tersebut dilakukan di pos pemantauan. "Kita setting semua di sini. Jadi nanti di lapangan tinggal pasang, waktu kita di lapangan juga tidak lama," lanjutnya.
Meski begitu, lanjut Khairul, pihaknya belum menentukan tempat stasiun baru itu akan dipasang. Pihaknya masih harus melihat titik aman untuk memasang stasiun yang baru itu. "Nah, untuk tempat belum kita tentukan. Kita masih cari lokasi yang paling aman," tandasnya.
4 Stasiun seismik hancur setelah erupsi Gunung Kelud. Keempat stasiun tersebut yakni berada di Gunung Lirang, Kaki Gunungan Sumbing, Belakang Gunung Sumbing, dan sebelah Timur Kelud.
Meski aktivitas Gunung Kelud menurun, statusnya masih awas. Namun, kondisi ini tak menyurutkan warga untuk kembali rumah.
Kebanyakan warga yang memilih bertahan di rumah karena ingin menjaga harta benda dan ternak yang belum terselamatkan saat Kelud erupsi.
"Ingin lihat rumah, ternak. Takutnya ada yang menjarah. Karena waktu pas meletus ada yang mau jarah," kata salah seorang warga, Teguh, Minggu (16/2/2014).
Warga Desa Sugih Waras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, itu mengatakan kembalin ke rumah juga untuk membersihkan atap dari abu vulkanik. Pembersihan itu dilakukan khawatir hujan datang dan merobohkan rumah.
"Ya, sambil bersih-bersih. Takut roboh kalau hujan. Kemarin sudah ada rumah warga yang roboh, dapurnya habis semua," lanjutnya.
Sementara Camat Ngancar, Ngaseri, mengatakan pihaknya memang menganjurkan para pria dewasa untuk kembali ke rumah siang hari. Gunanya untuk membersihkan rumah dari abu.
"Kita minta itu. Takutnya kalau hujan datang seperti kemarin kan lebih bahaya, bisa ambruk rumah," kata Ngaseri.
Dirinya juga mengakui ada pihak tak bertanggung jawab yang ingin mencuri rumah warga saat erupsi. 2 Lelaki tertangkap basah warga saat akan masuk ke salah satu rumah kosong.
"Iya, lalu ditangkap warga didata, lalu disuruh pulang. Karena itu bukan warga asli sini. Kita lihat kondisi juga lagi bencana jadi lebih baik kita pulangkan," tandasnya.
bisa gitu ya gan,subhanallah
ReplyDelete